Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog "بسم الله" Terima kasih Ya Allah atas rizki yang telah Engkau berikan.

Kamis, 28 Februari 2013

Jika Aku Menjadi Design Animator



Semua orang tentu punya impian, punya cita-cita, walaupun ada yang tercapai ada yang tidak, tapi tentu semua orang punya cita-cita, kadang ada pengusaha sukses yang awalnya ingin menjadi astronot, ada seorang astronot yang cita-citanya dulu ingin menjadi pemain sepak bola, tidak bias dipungkiri lagi bahwa cita-cita itu adalah tujuan kita awal, yang  membuat kita giat mengejar cita-cita itu walaupun ada juga yang tak tercapai tapi mungkin itu adalah hasil dari cita-citanya di awal juga, nah kali ini saya akan menceritakan cita-cita saya, yang mungkin agak aneh.
Seandainya saja nanti aku menjadi  Design Animator, aku akan membuat Animasi Indonesia menjadi terkenal di seluruh Dunia, Mungkin emang sulit tapi kita harus terus mencoba dan mencoba lagi hingga berhasil Thomas Alfa Edison saja Beribu-ribu kali mencoba sampai akhirnya dia bisa membuat Lampu pijar pertama di dunia, yang karyanya saat ini terus dikembangkan hingga sekarang, saya pun akan terus mencoba seperti halnya Thomas Alfa Edison.
Saya akan membuat Animasi yang bagus, kreatif, dan berpendidikan. Walaupun mungkin nanti ada Animasi yang hanya untuk sekedar mencari kesenangan saja, tentu karya itu tidak cuma 1 bukan ? saya akan mengembangkan animasi di Indonesia menjadi lebih baik,  dan tentunya orang luar tidak akan meremehkan hasil karya saya dan anak-anak Indonesia lainnya, Tidak cuma animasi saja, mungkin kalau nanti bisa lebih saya akan membuat game juga, karena saya cukup menggemari game, saya akan mencoba membuatnya, karena di Indonesia saat ini sangat jarang orang yang berani membuat game dan mempublikasikannya di internet/dunia luar, walau ada anak-anak Indonesia yang bisa membuat dan bisa berhasil, tapi ujung-ujungnya dia keluar negri dan bukannya memajukan animasi di Indonesia.
            Mungkin itu juga adalah suatu prestasi, mungkin dia juga bisa setelah belajar di luar negri kembali ke Indonesia dan membuat gamenya sendiri/animasinya sendiri, tapi sangat jarang yang seperti itu, nah jika saya menjadi Design Animator hebat saya akan memajukannya, dan mengembangkannya di Indonesia, walaupun biasanya jarang orang yang peduli pada hal ini, bahkan pemerintahpun kadang tidak perduli, tapi apa salahnya jika kita mencoba ? tidak akan ada yang berhasil jika tidak mencoba, walaupun nanti gagal, tetap saja kita harus mencoba sampai berhasil.
            Nah itulah cita-cita saya yang mendorong dan memotivasi saya untuk bisa menjadi sukses dan mengharumkan nama bangsa, nah bagi anak-anak penerus bangsa lainnya jangan ragu untuk mencoba, jangan takut gagal, jika gagal ? coba lagi ! hingga berhasil, jangan mudah putus asa karena kegagalan itu keberhasilan yang tertunda, jadi semoga saja impian saya ini bisa tercapai, dan impian teman teman semua juga bisa tercapai, SEMANGAAT !!
           

Aku, Pendidikan, dan Seikat Kesombongan PART 2



Karena aku yakin, sepintar dan sehebat apaun kita sebagai manusia apabila Allah tidak menghendaki kesuksesan, semua itu pasti sia-sia. Maka dari itu aku harus bekerja keras dan mengimbanginya dengan ibadah yang giat. Oh ya, aku sebagai pelajar mempunyai banyak sekali cita-cita. Seperti, dokter, pemain bola, penulis, arsitek, professor, pengusaha, pilot, polisi, dan masih banyak lagi. Aku berharap bisa meraih semua itu di permainan ini. Tapi aku tak bisa kalau hanya mengandalkan semua mimpi-mimpi itu tanpa usaha. Kerja kereas dan usaha sekuat tenaga harus aku lakukan demi mewujudkan semuanya. Mulai hari itu, waktuku habis dengan belajar, belajar, dan belajar. Aku harus bersyukur kepada Allah SWT, DIA tak member ku rasa malas, bahkan Allah selalu memerikan kemudahan disetiap usaha.
Setiap habis shalat aku selalu bedoa, “Ya Allah, berikanlah aku kemudahan dalam menerima ilmu-ilmu Mu, tanggalkanlah segala kesulitan yang ada pada otak, mata, dan lisanku. Jadikanlah ilmu yang ku pelajari dapat bermanfaat bagi orang lain. Ya Allah, apabila menjadi pilot, dokter, pengusaha, penulis, pejabat, adalah hal yang baik bagiku. Maka mudahkanlah aku dalam mewujudkannya. Apabila tidak, jauhkanlah aku darinya. Sungguh rencana-Mu lebih indah dari segalanya.”
Sekarang aku berada di level 12. Level yang dapat dikatakan sangat sulit dan menentukan untuk dapat maju ke level selanjutanya. Butuh perjuangan, kesabaran, dan rajin belajar agar dapat melewatinya. Hari demi hari aku lewati dengan berbagai macam ujian. Seperti matematika, fisika, kimia, biologi, dan bahasa inggris sudah menjadi makanan sehari-hari bagiku. Aku merasa bahwa saat itu adalah orang yang paling sibuk. Selain aku fokus dalam pelajaran, aku juga harus fokus dalam ibadah sehari-hari. Akhir bulan ini banyak sekali tugas yang harus aku selesaikan. Karena terlalu banyak, aku menunda waktu shalat ke masjid hanya karena beralasan”TANGGUNG”. Hari itu adalah pertama kalinya aku meninggalkan shalat di awal waktu termasuk berjamaah di masjid. Awalnya, memamng beart meninggalkannya. Tapi di hari-hari selanjutnya, entah mengapa sangat mudah melakukannya.

Selasa, 26 Februari 2013

Aku, Pendidikan, dan Seikat Kesombonngan PART 1



Di sisni, saat ini aku berjalan di atas jalan yang sangat panjang. Tapi aku tak dapat berjalan, tak bisa melihat jalan karena semuanya terhalan oleh kabut yang sangat tebal. Aku bingung, sedih, dan gelisah karena tak tahu kemana aku harus melangkah. Smpai-sampai lapisanya menutupi kelopak mataku pada sebuah titik kecil yang cerah di ujung jalan sana. Tapi aku yakin Tuhanku tak akan membiarkan hamba NYA larut dalam kebingungan. DIA memberikan ku rambu-rambu berupa lampu di sekitar ku. Sehingga aku dapat melihat semua kenikmatan dan keindahan. Seperti gunung, pohon, permainan, hiburan, dan masih banyak lagi.  Sampai akhirnya aku tertarik pada sebuah permainan. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mendekat dan menghampirinya.
Sekarang aku sedang menikmati sebuah permainan bernama pendidikan. Saat aku sedang asyik mendalaminya, tiba-tiba aku ingat bahwa Allah SWT pernah memberi pesan kepadaku untuk terus berjalan menuju titik kecil yang cerah itu. Entah mengapa, aku tak menghiraukannya lagi. Yang aku pikirkan saat itu adalah bagaimana dapat memenangkan permainannya. Aku sangat serius mendalami permainan ini sampai akhirnya selalu naik ke level yang lebih tinggi. Waktuku hanya habis untuk menikmati permainan ini. Hatiku sangat senang sekali saat dapat mempelajari ilmu-ilmu NYA.
Tak lama setelah aku bangga atas apa yang diraih. Aku sampai pada sebuah titik dimana tak dapat lagi naik ke level selanjutnya. Hanya sedih, kecewa, murung, dan keaal yang aku lakukan setiap harinya. Sampai hatiku berkata, “Ya Allah, aku selalu bagun di sepertiga malam untuk bermunajat kepada MU, puasa Hari Senin dan Kamis tak pernah aku tinggalkan, segala usaha dan upaya telah aku lakukan. Mengapa KAU tak menjawab segala ikhtiar dengan apa yang aku cita-cita kan selama ini ?”
Atagrirullah, aku tak seharusnya berfikir seperti itu. Seharusnya aku sadar, selama ini bisa naik level dan sukses karena izin-NYA. Mungkin Allah tidak mau aku jauh dari NYA disaat kebahagiaan datang. Aku pun memutuskan untuk meningkatkan ibadah baik secara kualitan dan kuantitas. Karena aku yakin kesuksesan dapat diraih bukan hanya semata-mata kerja keras tapi juga keridhaan NYA.