Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog "بسم الله" Terima kasih Ya Allah atas rizki yang telah Engkau berikan.

Senin, 19 Maret 2012

Pergaulan Remaja Dalam Islam

Bila kita berbicara tentang pemuda (remaja termasuk), maka Al Qur’an telah menyebut banyak kisahnya. Ada pemuda Yusuf a.s., pemuda Al Kahfi, pemuda Sulaiman dan banyak kisah lain yang cemerlang. Atau dalam sirah maka kita bisa temukan banyak pemuda yang menjadi sahabat Rasul, seperti Mus’ab bin Umair, Usamah bin Zaid atau Hasan-Husein bin Ali dari Ahlul Bait. Di kalangan pemudi kita bisa lihat Aisyah dan Fatimah dari Keluarga Rasul atau Khaulah yang menunjukkan sisi kepahlawanannya dengan ikut berjuang di jalan Allah, dan banyak lagi lainnya. Artinya, Islam menganggap pemuda (selanjutnya pemudi masuk ke dalamnya) merupakan aset potensial yang ikut menentukan arah masa depan. Bila pemuda dalam suatu masyarakat tergolong baik, maka dapat dipastikan masyarakat tersebut baik, demikian pula sebaliknya.
Tugas berat yang disandang pemuda dapat kita rumuskan sebagai berikut :
1. Sebagai penyambung generasi kaum beriman (QS.52:21, 25:74)
2. Sebagai pengganti orang-orang yang beriman yang telah terjadi degradasi iman (QS.5:54)
3. Sebagai reformer spiritual terhadap kaum yang telah menyimpang dari agama (QS.5:104)
4. Sebagai unsur perbaikan (QS.18:13-14)
Hanya sayangnya, kebanyakan pemuda tidak memahami tugas berat ini karena lemahnya pemahaman terhadap Islam yang syamil dam mutakamil. Suatu hal yang ironis, dikarenakan banyak tugas berat yang tidak mereka sadari karena ketidak pahaman atas makna dasar kehidupan ini. Seperti dari mana mereka berasal, untuk apa diciptakan dan akan bagaimana mereka hidup. Jarang jawaban yang dapat kita ambil dari mereka saat ditanya siapa idolanya, yang menjawab tokoh-tokoh panutan umat. Tapi justru tokoh glamour yang cenderung hedonisme (keduniaan) seperti artis, atlit -lah yang kebanyakan mereka agung-agungkan dan dijadikan teladan hidup.
Satu masalah yang perlu mendapat perhatian serius adalah bebasnya hubungan antar jenis diantara pemuda yang nantinya menjadi tonggak pembaharuan. Islam sangat memperhatikan masalah ini dan banyak memberikan rambu-rambu untuk bisa berhati-hati dalam melewati masa muda. Suatu masa yang akan ditanya Allah di hari kiamat diantara empat masa kehidupan di dunia ini. Kita bisa memahami hakikat pergaulan dalam Islam dengan melihat Al Qur’an.

2 komentar:

  1. maaf mas, bisa tanya bgaimana baiknya pemuda dalam pergaulan (termasuk caranya, kewajibannya, dan larangannya) ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya ,banyak sekali hal-hal yang dapat kita lakukan saat menduduki masa muda yang penuh dengan godaan. Apabila kita tidak bisa menjadi dewasa dalam menghadapi era globalisasi, kita hanya akan menjadi perahu yang mengikuti arus begitu saja. Tanpa berfikir panjang semua yang dijajakan oleh era globalisasi akan begitu saja kita terima. Kita sebagai pemuda mengapa tidak mencoba berenang melawan arus globalisasi.

      Berenang melawan arus bukan berarti menghindari semua yang ada. Tapi berenang melawan arus itu lebih bagaimana seorang pemuda menjadi dewasa dalam menyikapi hal-hal baru dan berfikir "Apakah ini baik buat saya atau tidak?"

      contohnya pergaulan, apakah kita akan mengikuti semua arus pergaulan yang ada? pacaran, seks bebas, judi, tauran, dll. "Bearti, biar aman kita hindari saja pergaulan."
      "Bukan berarti kita menghindari pergaulan, bahkan pergaulan sesama umat muslim demi tersambungnya tali silaturahmi sangat wajib bagi seorang muslim."

      Ini adalah cara bagaimana kita memilih pergaulan. Menagapa kita tidak jadikan pergaulan untuk membuat komunitas dakwah, melatih kemmampuan sosial kita di lingkungan sekitar. dengan cara memnfaatkan media-media yang ada. seperti osis, BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), BSMR (Bulan Sabit Merah Remaja), dan masih banyak lagi.

      Yakinlah bahwa masa depan negara dan agama ada ditangan kita sebagai pemuda. Dan nasib negara dan agama di masa depan telihat dari apa yang anak muda lakukan saat ini. Dan yang harus kita banggakan sebagai anak muda bukan pergi nonton konser, jalan ke mal, beli barang bermerek yang mahal. Bukan itu semua, tapi disaat kita dapat melakukan apa yang tidak banyak anak muda lain lakukan seperti :

      Mengaji setelah shalat, puasa senin-kamis,menghadiri pengajian, dan masih banyak lagi.

      Hapus