Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog "بسم الله" Terima kasih Ya Allah atas rizki yang telah Engkau berikan.

Kamis, 28 Februari 2013

Aku, Pendidikan, dan Seikat Kesombongan PART 2



Karena aku yakin, sepintar dan sehebat apaun kita sebagai manusia apabila Allah tidak menghendaki kesuksesan, semua itu pasti sia-sia. Maka dari itu aku harus bekerja keras dan mengimbanginya dengan ibadah yang giat. Oh ya, aku sebagai pelajar mempunyai banyak sekali cita-cita. Seperti, dokter, pemain bola, penulis, arsitek, professor, pengusaha, pilot, polisi, dan masih banyak lagi. Aku berharap bisa meraih semua itu di permainan ini. Tapi aku tak bisa kalau hanya mengandalkan semua mimpi-mimpi itu tanpa usaha. Kerja kereas dan usaha sekuat tenaga harus aku lakukan demi mewujudkan semuanya. Mulai hari itu, waktuku habis dengan belajar, belajar, dan belajar. Aku harus bersyukur kepada Allah SWT, DIA tak member ku rasa malas, bahkan Allah selalu memerikan kemudahan disetiap usaha.
Setiap habis shalat aku selalu bedoa, “Ya Allah, berikanlah aku kemudahan dalam menerima ilmu-ilmu Mu, tanggalkanlah segala kesulitan yang ada pada otak, mata, dan lisanku. Jadikanlah ilmu yang ku pelajari dapat bermanfaat bagi orang lain. Ya Allah, apabila menjadi pilot, dokter, pengusaha, penulis, pejabat, adalah hal yang baik bagiku. Maka mudahkanlah aku dalam mewujudkannya. Apabila tidak, jauhkanlah aku darinya. Sungguh rencana-Mu lebih indah dari segalanya.”
Sekarang aku berada di level 12. Level yang dapat dikatakan sangat sulit dan menentukan untuk dapat maju ke level selanjutanya. Butuh perjuangan, kesabaran, dan rajin belajar agar dapat melewatinya. Hari demi hari aku lewati dengan berbagai macam ujian. Seperti matematika, fisika, kimia, biologi, dan bahasa inggris sudah menjadi makanan sehari-hari bagiku. Aku merasa bahwa saat itu adalah orang yang paling sibuk. Selain aku fokus dalam pelajaran, aku juga harus fokus dalam ibadah sehari-hari. Akhir bulan ini banyak sekali tugas yang harus aku selesaikan. Karena terlalu banyak, aku menunda waktu shalat ke masjid hanya karena beralasan”TANGGUNG”. Hari itu adalah pertama kalinya aku meninggalkan shalat di awal waktu termasuk berjamaah di masjid. Awalnya, memamng beart meninggalkannya. Tapi di hari-hari selanjutnya, entah mengapa sangat mudah melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar