Berbakti kepada ibu bapak adalah
suatu keharusan yang mesti dilakukan oleh seorang Muslim.Begitu pentingnya hal
ini, sampai-sampai kita dianjurkan untuk mendidik anak-anak kita untuk berbakti
kepada orangtua setelah hati mereka mantap tidak akan pernah menyekutukan Allah
(QS.31:14).Ibu adalah lebih diutamakan daripada ayah,dari Abu Hurairah r.a ia
berkata:”Seorang lelaki datang kepada Rasulullah,siapakah manusia yang paling
berhak berbakti kepadanya?,ia bersabda:ibumu, ia berkata,kemudian siapa lagi? Ia
bersabda, Ibumu,ia berkata,kemudian siapa lagi? Ia bersabda: ayahmu”
(HR.Muttafaq ‘alaih.Hadist ini menunjukkan bagaimana tinggi dan mulianya
kedudukan seorang ibu melebihi daripada ayah.Ibu telah mengandung kita selama 9
bulan dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,dan menyapih kita sampai usia
dua tahun (QS.31:14).
Namun,hal ini tidak berarti bahwa
kita bisa ‘mengenyampingkan’peranan seorang ayah. Ayah lah yang bertanggung
jawab mencari rezqi untuk kita dan juga ibu.Dalam sebuah hadits dari Abu
Hurairrah r.a, ia berkata,Rasulullah Saw bersabda,”Seorang anak tidak akan bisa
membalas budi bapaknya kecuali ia mendapatkan bapaknya seorang budak lalu ia
beli dan ia merdekakan” (HR.Muslim).Lalu timbul pertanyaan,bagaimana seorang
ibu atau seorang ayah yang menelantarkan anaknya? Jika hal ini terjadi,kita
tetap berbuat baik pada mereka,tanpa menghilangkan pula jasa orang-orang yang
telah membesarkan kita.Masalah mereka yang tidak memiliki rasa tanggung
jawab,biarlah mereka yang kelak akan mempertanggung-jawabkannya kepada Allah
Swt di padang Masyhar nanti.Sedangkan seorang muallaf saja diperintahkan untuk
berhubungan baik dengan orangtuanya yang berbeda keyakinan (QS.31:15),apatah
lagi bila sama keyakinan.Kita berdoa sambil berusaha,mudah-mudahan Allah
menunjukinya ke jalan yang lurus dan
benar.
Pada zaman sekarang ini,sudah
menjadi fenomena bahwa seorang anak laki-laki yang telah berumah tangga
terkadang dihadapi dilema.Satu sisi adalah ibu yang melahirkan dan
membesarkannya dan sisi lain adalah istri yang telah melahirkan dan membesarkan
anak-anaknya. Sebenarnya hal ini tidak akan terjadi jikalau istri memiliki
pengetahuan tentang Islam.Dimana suami wajib berbakti kepada kedua orangtua
terutama kepada ibunya.Bila istri menyayangi mertuanya,insya Allah suami pun
akan menyayangi orang tua istrinya;begitu juga sebaliknya. Jadi, tidak ada yang
susah,asal lapang dada dan tahu posisi masing-masing.Kelak bila kita memiliki
anak,insya Allah anak-anak kita pun akan berbakti kepada kita dan mendidik
istri-istrinya untuk berbakti kepada kita selaku orangtuanya.Sementara itu,
anak-anak kita yang perempuan berbakti kepada suaminya,termasuk kepada
mertuanya.Jadi, seperti siklus.Begitu indahnya dan arifnya Islam.Janganlah kita
hanya mau menang sendiri,bila merasa tidak cocok dengan mertua,ya
disabar-sabari,namanya juga orangtua, kelak kita juga akan berada di posisinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar