"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang
mengerjakannya yang makruf, serta berpalinglah dari orang2 yang bodoh."
(QS. Al-A'raf:199)
Tentang hal itu, Anas r.a. menuturkan, Rasulullah
SAW. Terlah bersabda, "Ketika semua manusia telah berdiri di hadapan
Allah, maka akan terdengar seruan memanggil, 'Barangsiapa pahalanya telah
ditanggung Allah dipersilahkan untuk segera masukk surga.' Mereka bertanya,
'siapakah yang pahalanya ditanggung di sisi Allah itu?' Malaikat menjawab,
'Mereka yang suka memaafkan orang lain.' Maka bangkitlah beribu - ribu orang
dan kemudian mereka masuk surga tanpa hisab."
Ibnu Abbas r.a. menuturkan : Rasulullah SAW bersabda : "Tiga orang yang kelak hari kiamat akan dilindungi Allah dalam
naungan-NYA, Allah akan menutup dosa-dosanya dengan rahmat-NYA, dan Allah akan
memasukannya ke dalam orang - orang yang dicintai-NYA. Ketiga orang tersebut
adalah orang yang selalu bersyukur ketika diberi sesuatu, suka memaafkan ketika
disakiti, dan selalu tenang tatkala amarahnya memuncak."
Rasulullah SAW. adalah teladan terbaik akan sifat
maaf. Setelah pembebasan Makkah (Fathu Makkah), di hadapan orang yang selama
ini gigih memusuhinya, Rasulullah berkata : "Wahai orang-orang Quraisy,
menurut pendapat kamu sekalian apa yang akan aku perbuat terhadap kamu
sekarang." Jawab mereka : "Yang baik-baik. Saudara kami yang pemurah.
Sepupu kami yang pemurah.". Mendengar jawaban itu Nabi kemudian berkata :
"Pergilah kamu semua, sekarang kamu sudah bebas."
Dengan pengampunan dan pemberian maaf itu, jiwa
Nabi Muhammad SAW. telah melampaui kebesaran yang dimilikinya, melampaui rasa
dengki dan dendam di hati, menunjukan bahwa beliau bukanlah manusia yang
mengenal permusuhan, atau yang akan membangkitkan permusuhan di kalangan umat
manusia.
Sumber : maksum syukron. 2010, Agar masuk surga
tanpa hisab dan azab. Jambi : Mutiara Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar